Mata berkedut atau biasa dinamakan kedutan hampir pernah dirasakan semua
orang. Karena jarang-jarang terjadi, ketika mata kedutan biasanya dianggap
sebagai pertanda mau dapat rezeki atau dapat masalah.
Mata kedutan biasanya hanya terjadi beberapa detik atau menit yang terjadi
dalam sekali atau beberapa kali dalam satu hari. Atau terkadang akan hilang dan
datang lagi.
Kedutan terjadi sangat spontan yakni gerakan tiba-tiba pada kelopak mata
atas atau bawah. Kedutan bisa terjadi pada semua usia dan bukan sesuatu yang
perlu dikhawatirkan karena bukan penyakit berbahaya dan tidak mempengaruhi
kemampuan penglihatan.
Ada mitos mengatakan, jika mata kiri kedutan artinya akan menangis. Atau,
bila kedutan di mata kanan mitosnya ada seseorang yang merindukan Anda. Tapi,
tahukah Anda sebenarnya ada makna medis di balik ‘reaksi’ tubuh ini?
Menurut Dr. Karen Wolfe, penulis buku ‘Create The Body Your Soul Desires’,
mata kedutan bisa menjadi pertanda bahwa tubuh anda sedang mengalami gangguan
ringan.
Kedutan atau istilah medisnya Blepharospasm (Beb) adalah kontraksi otot tak
terkontrol yang menyebabkan kontraksi sekitar mata. Jika Anda terus-menerus
mengalami mata kedutan tanpa henti, bisa jadi merupakan gejala gangguan saraf.
Tapi, bila hanya sesekali mengalaminya, mata kedutan secara medis bisa
berarti Anda sedang stres, kurang tidur, atau terlalu lama melihat di tempat
yang sama dalam waktu lama (misalnya, terlalu lama melihat layar komputer).
Para ahli kesehatan sepakat, 99% kedutan pada mata disebabkan karena tubuh
didera stres dan kelelahan. Tidak ada cara lain yang bisa anda lakukan untuk
menghentikan kedutan pada mata ini selain membiarkan tubuh dan mata Anda untuk
beristirahat.
Sebelum masalah ini semakin parah, ada baiknya Anda mulai mengurangi tingkat
stres, kurangi asupan kopi, dan cobalah untuk tidur minimal 7 jam sehari.
Menurut Burt Dubow, OD, FAAO, pakar mata dari Contact Lens and Cornea
Section of the American Optometric Association, kedutan bukan masalah medis
yang serius. Kedutan adalah kontraksi yang melibatkan otot orbicularis oculi.
Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi
sesaat. Denyutan pembuluh darah tiba-tiba seperti mengalami rangsangan
(kontraksi) yang membangkitkan aliran listrik melalui nervus facialis yang
membuat mata kejang sesaat.
Kedutan dianggap berbahaya jika kejadiannya berlangsung secara terus menerus
dan dalam waktu lama atau gerakannya tidak bisa diobati.
Insiden dan kejadian kedutan tidak dapat diketahui, namun seperti
diberitakan oleh allaboutvision, setidaknya ada 7 faktor yang menjadi penyebab
kedutan:
1. Stres
Mata berkedut dapat menjadi salah satu tanda stres karena mata menjadi begitu
tegang. Mengurangi penyebab stres dapat membantu membuat mata berhenti
bergerak-gerak.
2. Kelelahan
Kurang tidur yang dialami entah karena stres atau alasan lain dapat memicu
kejang kelopak mata. Segera bayar kekurangan tidur Anda dapat membantu
mengurangi kedutan.
Dr.Andreas Prasadja, RPSGT, sleep physician di Sleep Disorder Clinic dari RS
Mitra Kemayoran, mengatakan kedutan bisa diakibatkan oleh gangguan pada organ
penglihatan kita yang bersifat sementara akibat kurang istirahat. Gangguan ini
lebih parah, jika sudah menjalar ke otot sekitar bibir. Kondisi ini disebabkan
oleh adanya iritasi yang terjadi pada saraf kranial ke-7 di wajah oleh pembuluh
darah arteri serebri anterior atau karena gangguan yang lain.Kalau begini,
Tidurlah yang cukup dan teratur. Kalau berkutat di depan komputer sepanjang
hari, istirahatkan mata sejenak dengan cara melihat ke jauh depan, kemudian
pejamkan. Kompresan air dingin baik juga diberikan untuk mengurangi peradangan.
Jika kedutan masih berlanjut, konsultasi ke spesialis saraf.
3. Mata lelah
Mata Anda mungkin bekerja terlalu keras yang memicu kelopak mata
bergerak-gerak. Mata yang tegang karena terus menatap komputer salah satunya
menjadi penyebab yang sangat umum dari gangguan mata.
4. Kafein dan Alkohol
Banyak ahli percaya bahwa terlalu banyak kafein dan alkohol dapat memicu mata
berkedut karena tekanan pada pembuluh darah meningkat.
5. Mata kering
Lebih dari separuh penduduk tua mengalami mata kering akibat proses penuaan.
Mata kering juga sangat umum bagi orang-orang yang menggunakan komputer,
mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antihistamin, antidepresan, memakai
lensa kontak dan mengonsumsi kafein atau alkohol. Lelah dan stres juga bisa
memicu mata kering.
6. Ketidakseimbangan Nutrisi
Beberapa laporan menunjukkan kekurangan zat gizi tertentu seperti magnesium
dapat memicu kejang kelopak mata. Jika Anda mencurigai kekurangan gizi telah
mempengaruhi kesehatan sebaiknya minta pendapat ahli gizi.
7. Alergi
Orang-orang dengan mata alergi memiliki gejala antara lain gatal, bengkak dan
mata berair. Ketika mata digosok, akan mengeluarkan histamin yang memicu
keluarnya air mata. Beberapa bukti menunjukkan bahwa histamin dapat menyebabkan
kelopak mata bergerak-gerak.
8. Gangguan saraf motorik ke-7
Menurut Dr.Donny Istiantoro, Sp.M, spesialis mata di Jakarta Eye Center,
kedutan pada mata adalah hal yang tidak perlu dikhawatirkan. Karena, biasanya
akan sembuh sendiri. Karena gangguan saraf motorik ke-7 ini hanyalah akibat
terlalu lelah. Untuk hal ini, bisa atasi dengan mengonsumsi multivitamin
penambah darah atau vitamin E. Jika kondisinya semakin parah dan mengganggu
aktivitas sehari-hari, kita bisa meminta yang ahli untuk melakukan suntik
Botoks. Atau pergi memeriksakan diri ke ahli bedah mata.
9. Dystonia atau Blepharospasm
Menurut naturopati Riani Susanto, ND, CT., mata berkedut bisa disebakan oleh
faktor keturunan, trauma fisik dan infeksi. Ini membuat saraf bergerak dan otot
mata berkontrasi kedutan (dystonia). Atau bisa juga karena stres dan kelelahan,
sehingga kontraksi otot menjadi tidak terkendali dan menyebabkan terjadi
kontraksi pada daerah sekitar mata (blepharospasm).
Untuk kasus ini, jauhi stres. Cobalah menjadi orang yang lebih bersyukur
dengan semua kita miliki sekarang. Rasa syukur mampu mengangkat beban pikiran
kita. Agar daerah mata yang berkedut terasa relaks, kurangi paparan cahaya
dengan menggunakan kaca mata hitam. Jika kedutan mata sudah menjadi permanen,
suntik botoks bisa dilakukan jika perlu, untuk melokalisasi dan membuat lumpuh
area kedutan. (
source: suaramedia)