Teringat acara TV "Potret" yang membahas tentang masyarakat pulau Buton yang menggunakan bahasa cia-cia sebagai bahasa daerah yang mana identik dengan bahasa Korea, yang diidentifikasi dulunya ada pendatang dari Cina dan Korea, sehingga Pada tahun 2009, bahasa Cia-Cia menarik perhatian dunia karena Kota Bau-Bau memutuskan agar tulisan Hangul dari Korea digunakan untuk menulis bahasa Cia-Cia, dan mengajar anak-anaknya sistem tulisan baru ini berpandukan buku teks yang dihasilkan oleh Persatuan Hunminjeongeum. Institut tersebut telah bertahun-tahun bertungkus-lumus menyebarkan penggunaan abjad Korea ke kaum-kaum minoritas yang tiada sistem tulisan sendiri di merata Asia. Indonesia memang kaya akan bahasa dan luhur kulturnya, namun bila kita tidak peduli untuk merawat kearifan lokal kita, maka budaya kita akan semakin tergerus oleh jaman, terlebih lagi penjajahan kultural oleh bangsa lain. Mari lestarikan budaya kita! :)
Berikut saya kutipkan dari Wikipedia tentang bahasa Cia-cia di Buton. :)
Bahasa Cia-Cia atau Bahasa Buton Selatan, ialah sejenis bahasa Austronesia yang ditutur di sekitar Kota Bau-Bau di selatan Pulau Buton di yang terletak di tenggara Pulau Sulawesi di Indonesia.
Pada tahun 2009, bahasa ini menarik perhatian dunia ketika Kota Bau-Bau menerima tulisan Hangul Korea untuk dijadikan sistem tulisan bahasa Cia-Cia.[2]
Demografi
Pada tahun 2005 ada 80,000 orang penutur bahasa Cia-Cia[1], 95% diantaranya beragama Islam[3] yang juga berbicara dalam bahasa Wolio. Bahasa Wolio semakin dilupakan sebagai bahasa penulisan kaum Cia-Cia, karena bahasa Indonesia kini diajar dengan abjad Latin di sekolah.[4]Penyebaran
Bahasa Cia-Cia ditutur di Sulawesi Tenggara, Pulau Buton Selatan, Pulau Binongko, dan Pulau Batu Atas.[1] Menurut kisah lama, penutur bahasa Cia-Cia di Binongko berketurunan bala tentara Buton yang dipimpin oleh Sultan Buton.[5]Nama
Nama bahasa ini berasal dari perkataan cia yang berarti 'tidak'.[1] Cia-Cia juga disebut bahasa Buton, Butung, atau Boetoneezen (dari bahasa Belanda) bersama dengan bahasa Wolio, dan bahasa Buton (atau Butung) Selatan.[1]Logat
Keadaan bahasa di pulau Buton rumit sekali dan kurang dipahami secara teliti.[6] Antara logat-logat Cia-Cia termasuk Kaesabu, Sampolawa (Mambulu-Laporo), Wabula dan Masiri.[1][7] Loghat Masiri paling banyak kosakatanya dibanding logat baku.[1]Tulisan
Dulunya, bahasa Cia-Cia menggunakan sejenis abjad Arab bernama "Gundul" yang tidak memakai tanda untuk bunyi vokal.Pada tahun 2009, bahasa Cia-Cia menarik perhatian dunia karena Kota Bau-Bau memutuskan agar tulisan Hangul dari Korea digunakan untuk menulis bahasa Cia-Cia, dan mengajar anak-anaknya sistem tulisan baru ini berpandukan buku teks yang dihasilkan oleh Persatuan Hunminjeongeum.[2][8][9][10] Institut tersebut telah bertahun-tahun bertungkus-lumus menyebarkan penggunaan abjad Korea ke kaum-kaum minoritas yang tiada sistem tulisan sendiri di merata Asia.[2]
-
Abjad Cia-Cia [11] Konsonan ㄱ ㄲ ㄴ ㄷ ㅌ ㄸ ㄹ ᄙ* ㅁ ㅂ ㅸ ㅍ ㅃ ㅅ ㅇ ㅈ ㅉ ㅎ Latin g k n d dh t r, l m b v bh p s tiada (awal), ', ng (tengah, akhir) j c h IPA [ɡ] [k] [n] [ɗ] [d] [t] [r], [l] [m] [ɓ] [β] [b] [p] [s] -, [ʔ], [ŋ] [dʒ] [tʃ] [h] Vokal ㅏ ㅔ ㅗ ㅜ ㅣ Latin a e o u i IPA [a] [e] [o] [u] [i]
Dalam proses menyesuaikan hangul dalam struktur bahasa Cia-Cia, huruf ㅸ yang tidak terpakai dalam bahasa Korea, digunakan lagi untuk mewakili konsonan /v/.[12]
Contoh:[13]
- 아디 세링 빨리 노논또 뗄레ᄫᅵ시. 아마노 노뽀옴바에 이아 나누몬또 뗄레ᄫᅵ시 꼴리에 노몰렝오.
- Adi sering pali nononto televisi. Amano nopo'ombae ia nanumonto televisi kolie nomolengo.
Kosakata
Angka 1–10
Bahasa Indonesia | satu | dua | tiga | empat | lima | enam | tujuh | delapan | sembilan | sepuluh |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bahasa Cia-Cia (Hangul) | 디세 | 루아 | 똘루 | 빠아 | 을리마 | 노오 | 삐쭈 | 활루 | 시우아 | 옴뿔루 |
Latin | dise | rua | tolu | pa'a | lima | no'o | picu | walu | siua | ompulu |
Kata kerja
Kata nama
Ucapan
- 따리마 까시 Tarima kasi 'Terima kasih'
- 인다우 미아노 찌아찌아 Indau miano Cia-Cia 'Saya orang Cia-Cia'
- 인다우 뻬엘루 이소오 Indau pe'elu iso'o 'Saya cinta kamu'
- 모아뿌 이사우 Moapu isau 'Maafkan saya'
- 움베 Umbe 'Ya'
- 찌아 Cia 'Tidak'[18]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Butuh banget masukan dan komentar yg membangun, trims yaaa... :)