About Andda

Foto saya
Surabaya, East Java, Indonesia
I'm an ordinary female with great passion. I'm psychologist wannabe soon, and also stars, shoes, travelling, rainbow-lovers... Just send me via email, tell ur problems, n' i'll help u, inshaallah. :) I'm chocomilk, dragonfruit n' yoghurt lovers, gadget freak, n' books lover.
Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Rabu, 06 Maret 2013

Review Film : THIRTEEN (kacamata Psikologi Perkembangan)


Sinopsis
Kisah ini dimulai dari berakhirnya masa kanak-kanak dari seorang anak kecil perempuan yang bernama Tracy, begitu nama panggilan akrabnya. Bocah berusia 13 tahun itu telah menyadari bahwa ada perubahan berarti dalam dirinya. Ya, semakin dewasa dan berkembang. Sehingga ia tak mau disebut sebagai “child”. Kini ia ingin disamakan kedudukannya seperti orang dewasa, walaupun belum sepenuihnya ia memasuki tahap dewasa.
Gambar adegan yang diambil pada awal film itu, ketika si Tracy menatap lekat wajah di cermin kamarnya. Kedua tangannya menyentuh lembut wajah lugunya yang kini mulai berubah menjadi agak matang. Lalu, ia berbalik dan melompat ke ranjang. Di sana ada sahabatnya. Mereka main pukul, Tracy minta lebih keras dipukul.
Tiba-tiba berganti setting. Tracy telah sampai di sekolah. Ia melihat ke bawah dan menemukan puntung rokok, ia mengambilnya dan memandangi terus-menerus.setelah pulang sekolah, Tracy bertemu ibu kandungnya, mereka berbicara panjang lebar, akan tetapi ada sorot ekspresi kurang mengenakkan dalam diri Tracy pada ibunya, hingga Tracy membacakan buku mengenai orang cacat, dimana secara tak langsung menyindir ibunya.
Tracy mempunyai sahabat dari kecil, julukannya “Little Friend”, sebelum masalah timbul, Tracy sering bermain bersama temannya itu selayaknya anak-anak bermain. Sampai pada saatnya tiba, Tracy melihat gank pelajar perempuan di sekolahnya yang paling populer, sebut saja nama gank itu “Mellrose Avenue”, karena gank perempuan itu sering berbelanja di “distro” yang seharusnya diperuntukkan pada masa remaja akhir.
Gaya berpakaian Tracy masih selayaknya anak-anak, berwarna cerah dan sporty, rambut pirang dikuncir terkadang dikepang. Akan tetapi, suatu saat Tracy di sekolah, ada sekelompok teman “gaul” meledek gaya berpakaian Tracy yang terkesan childish. Padahal, usia mereka memasuki tigabelas tahun dan menduduki kelas VII atau 1 SMP.
Sepulang sekolah, Tracy marah pada dirinya sendiri, karena malu dengan teman-temannya. Ia melampiaskan amarahnya dengan melepas dan melempar kaos kaki “kanak”-nya ke tempat baju kotor. Kemudian, Tracy mulai mencoba nikmatnya asap rokok. Dan Tracy mulai menyukai lawan jenis, terbukti ada adegan saling memandang antara Tracy dan seorang laki-laki, dan tatapan Tracy begitu beda.
Hasrat Tracy untuk bergabung dengan gank populer di sekolah semakin memuncak. Ketua gank itu bernama Evie, anak angkat dari seorang pelacur di kota tempat tinggal Tracy. Tracy pun nekat mendekati dan mengajak berkenalan Evie, cewek terpopuler di sekolahnya. Sepulang sekolah, Tracy bertanya bagaimana cara agar menjadi anggota gank Evie, lalu Evie mengajak Tracy ke distro daerah Mellrose Avenue sore hari dan memberitahu nomor teleponnya.
Tracy begitu gembira, ia melonjak-lonjak kegirangan. Di rumah, Tracy segera menelepo nomor Evie. Sayang sekali, tak ada jawaban. Tracy bertekad, akhirnya Tracy pergi ke tempat Evie dan kawan-kawan nongkrong.
Di distro Mellrose Avenue, Tracy bertemu Evie dan gank-nya. Dia melihat harga barang yang dijual sangat mahal, sedangkan Tracy hanya membawa uang sebesar 10 dollar saja. Lalu, Tracy bertanya ke Evie tentang cara mendapatkan barang di toko itu dengan uang yang pas-pasan, akan tetapi Evie dan temannya tertawa menyindir. Lalu, Evie dan temannya menunjukkan cara itu, ia mulai menguntit barang yang ada. Tracy kaget, dan langsung meninggalkan tempat itu.
Ia duduk termenung sambil memikirkan cara mendapatkan uang sebanyak-banyaknya dalam waktu sekejap, karena jika harus menguntit seperti teman-temannya itu, Tracy tidak terima. Ia menyadari bahwa  di sampingnya ada nenek tua yang sedang menerima telepon dari seseorang. Nenek kaya itu begitu sibuk hingga lalai terhadap barang bawaannya, terutama dompet. Pikiran jahat Tracy mulai merasuk, lalu ia mencopet dompet itu dan kembali ke distro. Di luar distro, Tracy menunjukkan hasil copetannya, sehingga membuat Evie dan temannya senang dan mereka bertiga lari menuju distro itu, dan mulai berbelanja barang sepuasnya. Di rumah, Tracy pamer ke kakaknya, Mason, bahwa ia telah bergaul dengan gank terpopuler di sekolah. Mason pun terkejut dan berpikir bagaimana caranya.
Sejak itu, Tracy diterima menjadi gank populer Evie. Ada perubahan besar dalam diri Tracy, cara berpakaiannya tak seperti biasanya, nahkan menyerupai gank barunya. Saat diantar sekolah, biasanya Tracy mencium ibunya, tapi hari itu ia tak mau dicium ibunya, bahkan becanda akan membunuh ibunya jika hal itu masih dilakukan.
Tracy berjalan beriringan dengan gank barunya. Setiap pulang sekolah, rutinitas Tracy berubah. Kini, Evie mulai mengajari Tracy menggunakan narkoba. Evie menawar harga obat terlarang itu, dan memakainya bersama Tracy. Tracy mengajak bermain Evie di taman rumahnya. Tiba-tiba datang Masdon dan teman-temannya, mereka bersenda gurau satu sama lain, hingga sahabat lama Tracy muncul. Ekspresi Tracy mulai menunjukkan tanda-tanda tidak suka. Evie berkenalan dengan sahabat kecil Tracy dan membagi pizza. Lalu, Evie mengajak Tracy ke taman belakang yang mana Tracy selalu dilarang pergio ke sana oleh ibunya. Akhirnya, Tracy meninggalkan sahabat kecilnya sendiri di taman rumah, sedangkan Tracy dan Evie pergi ke tama belakang terlarang itu.
Di taman belakang itu, Evie dan Tracy berkenalan dengan beberapa pria di sana. Lalu, mereka mulai bersenang-senang. Narkoba yang telah habis dinikmati oleh Tracy dan Evie, kini mulai menjadi. Mereka berdua mulai mabuk, dan menari bersama pria-pria yang baru dikenalnya sembari air mancur taman dinyalakan. Mason pun mencari adiknya sampai ketemu di taman itu, dan menyuruhnya pulang. Di rumah, Mason membantu berjalan Tracy yang mabuk, ia mengomel tidak jelas maksudnya, membuat ibu Tracy syok. Apalagi, di sana kebetulan ada kekaqsih ibu atau calon ayah tiri Tracy. Tracy pun menjadi-jadi, dikarenakan Tracy membenci adanya pria lain selain ayahnya, walaupun ayah dan ibu kandung Tracy telah bercerai. Dan Tracy selalu melampiaskan dengan menyayat pergelangan tangan menggunakan silet kecil di kamar mansi. Setelah ia terluka, sepertinya ia mulai merasakan ketenangan.
Keesokan harinya, kebandelan Tracy semaskin menjadi. Evie mengajak Tracy menindik lidah dan bagian tubuh yang lain, Tracy beralasan ada tugas kelompok yang harus diselesaikan, Tracy mulai berbohong pada ibunya. Si ibu yang masih menganggap anaknya baik-baik saja, tetap si Ibu percaya pada anaknya.
Evie juga mulai merasuki kehidupan keluarga Tracy. Ia sering menginap di rumah Tracy dengan alasan Brooke (wali Evie, si pelacur) tidak ada di rumah, sedangkan ia sering dipukul oleh pacar Brooke. Tracy dan ibunya merasa iba dan memperbolehkan Evie tinggal bersama mereka. Padahal mereka tak tahu jika Evie adalah biang perusak anak baik.
Perilaku buruk Tracy semakin menjadi seperti menyembunyikan pakaian-pakaian liar mereka. Tracy jadi sering membantah ibunya, terutama jika pacar ibunya datang. Bahkan Tracy pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri, ibu dan pacar ibunya sedanmg berhubungan intim.
Tindakan terparah Tracy yaitu melepas keperawanan dengan seorang negro campuran bernama Hobbis. Ibu Tracy semakin frustasi dan sering menelepon sahabatnya. Ada solusi yang perlu dicoba ibu Tracy untuk mendekatkan hubungan mereka, dan pacar ibu Tracy bisa diterima Tracy. Pada akhir pekan, tracy, Evie, Ibu, dan pacar ibunya pergi ke bioskop. Sempat ada perdebatan mengenai film yang akan ditonton. Akhirnya mereka beli dua tiket. Tetapi, Tracy dan Evie menyalahgunakan kesempata itu, mereka pergi ke bar yang banyak orang dewasanya. Saking mabuknya, Evie meninggalkan Tracy bersama pria lain, karena Tracy menyadari bahwa Evie tak ada, akhirnya Tracy mencari Evie bersama pria tak dikenal itu, hingga mereka bertemu, Evie keluar dari ruang ganti bersama Hobbis, pacar Tracy. Tracy sempat curiga, merekapun kembali ke rumah. Sebelumnya, Tracy sempat bertemu Mason yang sedang minum minuman keras.
Sesampai di rumah, perang mulut antara ibu dan Tracy pecah. Perang mulut di antara keduanya semakin sengit, ibu yang mengkhawatirkan Tracy karena pergi begitu saja tanpa pamit saat menonton film, dan Tracy yang semakin tak mau diatur dan mengungkit-ungkit kembali masalah ibu dan pacarnya itu. Evie dan Tracy ke kamar, dam Tracy mulai menyayat pergelangan tangannya lagi. Dan ibu semakin frustasi dan disuruh mandi oleh pacarnya, dan akhirnya pacar ibu memutuskan pergi tak tinggal bersama lagi, dan sadar bahwa kehadiran pria lain tak dapat diterima.
Ayah kandung Tracy menghampiri Tracy paginya, dan mulai mengajak bicara. Tetapi, ayahnya selalu sibuk dengan berbunyinya telepon genggam ayah ya terus menerus. Dan, Tracy mengerti bahwa ayahnya sibuk san mempersilahkan ayahnya pergi.
Keesokan harinya, Tracy masuk sekolah seperti biasa. Tiba-tiba Tracy kaget bahwa tugasnya dikumpulkan hari itu juga. Tracy semakin frustasi. Dan memprotes orang-orang untuk mengingatkannya, tetapi pernyataan Tracy disanggah sahabat kecilnya.bahwa ia telah berusaha menelepon selular Tracy dan meninggalkan banyak pesan. Tracy meninggalkan kelas, ia ke toilet sekolah dan berkaca, ia memandangi dirinya sendiri dan mulai mnyesali atas perilakunya selama ini. Ia menmghapus make up-nya. Dan menghadap ke wali kelas bahwa ia tidak naik kelas. Tracy pulang dan dikejutkan lagi. Ada Evie dan walinya, serta ibu. Mereka menyidang Tracy atas barang-barang yang ditemukan di kamar Tracy. Padahal, itu bukan milik Tracy, melainkan Evie. Ternyata, Tracy difitnah Evie dan walinya bahwa Tracylah biang kerok yang merusak Evie, padahal sebaliknya.
Tracy berlari ke dapu dan menangis tersedu-sedu, lalu ibunya memeluk dan menenangkan putri kecil yang sangat disayangi itu.

Identifikasi Permasalahan
Permasalahan kompleks dari si kecil Tracy ialah pada saat ia memasuki masa remaja, dimana ia tak ingin diakui sebagai anak-anak lagi. Berlatar belakang yang berasal dari keluarga Tracy yang broken home semakin menambah peliknya masalah Tracy. Rasa keingintahuan dan ingin diakui oleh orang lain yang besar, Tracy berani mencoba hal-hal baru yang tanpa disadarinya itu malah akan merusak dirinya, tanpa disaring terlebih dahulu mana yang baik dan tidak baik. Padahal, ia telah mengetahui keburukan dari apa yang akan dicobanya itu.
Kemudian, ocehan teman-temannya yang menyindir perilaku dan cara berpakaian  merangsang Tracy untuk semakin nekat bergabung dengan gang “populer” di sekolah.. Ditambah lagi dengan hubungan Tracy yang agak renggang dengan ibunya karena ibunya mempunyai pacar baru, membuat Tracy cemburu dan merasa ibnunya direbut oleh pria berstatus pacar Tracy itu.
Tracy merasa kurang adanya perhatian yang dilimpahkan untuknya, sehingga ia menceri-cari perhatian dengan berubah semakin buruk, dan ia berpikiran untuk menghukum ibunya dengan berperilaku kasar pada ibunya.
Adanya pihak ketiga yaitu Evie memasuki kehidupan Tracy membimbing langkah tegap Tracy menuju gerbang kehancuran, dikarenakan Evie cemburu Tracy menjadi anak yang baik dan berprestasi di sekolah. Evie ingin nasibnya yang buruk juga dialami orang lain, salah satunya Tracy.


ANALISIS KRITIS

            Setelah menonton film “Thirteen” yang begitu mengharu biru, kita jadi tahu bagaimana kondisi dinamika sosial yang ada dalam masyarakat sebenarnya. Walaupun, film tersebut berasal dari luar negeri, bersetting budaya Barat. Akan tetapi, perkembangannya tak jauh berbeda dengan di negara-negara timur, terutama Indonesia.
            Pada era yang digembar-gemborkan demokratis, global, bebas, dan beraliran postmodernisme yang mana menolak segala seusatu yang modern dengan sesuatu yang lebih modern ini, malah melahirkan suatu peradaban yang buruk, sepertinya masyarakat menjadi mainan dalam monopoli perkembangan dunia. Lingkungan sosial yang mempengaruhi perkembangan remaja mendominasi. Salah satunya, seperti film “Thirteen” yang sebagai bahan rujukan menganalisa kondisi perkembangan masa remaja saat ini.
            Istilah remaja dalam masyarakat Barat disebut adolescence atau adolesen, menurut bahasa sadurannya. Tracy yang merupakan tokoh utama dalam film “Thirteen” ialah bocah berusia 13 tahun yang sedang mengakhiri masa kanak-kanaknya dan memasuki periode remaja awal atau pubertas. Sesuai teori dari ahli psikologi yaitu Monks, Knoers, dan Haditomo yang mengklasifikasikan usia yang masuk masa remaja, diantaranya: (1) masa pra-remaja atau pra-pubertas (10-12 tahun), (2) masa remaja awal atau pubertas (12-15 tahun), (3) masa remaja pertengahan (15-18 tahun), (4) masa remaja akhir (18-21 tahun). si Tracy termasuk pada kriteria kedua dan ia telah mengalami masalah yang begitu pelik yang seharusnya tidak terjadi padanya.
            Ia menjadi sosok populer di kalangan para guru karena kecerdasan dan prestasinya, salah satunya buah karya Tracy berupa puisi pernah ia menangkan, akan tetapi ia kurang “populer” di kalangan teman-temannya, karena cara berpakaian dan pergaulannya masih terkesan dalam periode anak-anak akhir. Sedangkan Evie, sosok “populer” di sekolah karena penampilannya yang matang sebelum waktunya, layaknya orang dewasa atau masa remaja akhir. Akan tetapi, Evie populer dalam keburukannya, banyak yang menyukai bahkan membencinya.
            Semua masalah bermula dari keinginan Tracy untuk menjadi anggota gang Evie,  sebab pada masa adolesen, remaja ingin mengaktualisasikan dirinya agar menarik perhatian orang-orang di lingkungan sekitar. Apalagi, ketika si anak menyadari adanya perubahan signifikan dalam dirinya, seperti perubahan fisik. Di awal cerita si Tracy bercermin dan mengusap-usap wajah dan memandangi tubuhnya, berarti ia telah menyedari adanya perubahan fisik dalam dirinya. Seperti tulang pada wajah yang semakin membentuk sempurna, yang mana wajah masa kanak-kanak sedikit demi sedikit mulai menghilang, anehnya film ini tidak menceritakan kondisi Tracy sudah mengalami menstruasi atau belum, sehingga penulis agak kesulitan mengklasifikasikan Tracy sudah layak disebut remaja atau belum, kalau menurut perkembangan tinggi, berat, proporsi tubuh sudah mewakili, akan tetapi bukti perkembangan lebih mendukung ialah melalui menstruasi.
Seiring dengan pertambahan tinggi dan berat badan, percepatan pertumbuhan selama masa remaja juga terjadi pada proporsi tubuh. Bagian-bagian tubuh tertentu yang sebelumnya terlalu kecil, pada masa remaja menjadi terlalu besar.
Pada perubahan pubertas, ciri-ciri seks primer dan sekunder pada Tracy mulai terbentuk walaupun belum sepenuhnya terlihat, akan tetapi bisa dilihat dari lekuk tubuh yang mulai terbentuk. Kemudian, menurut Malina, menstruasi pertama pada seorang gadis didahului oleh sejumlah perubahan lain, yang meliputi pembesaran payudara, kemunculan rambut di sekitar daerah kelamin, pembesaran pinggul dan bahu. Selanjutnya, ketika percepatan pertumbuhan mencapai puncaknya, maka ovarium, uterus, vagina, labia, dan klitoris berkembang pesat.
Perkembangan seksualitas dalam film ini lebih mendominasi. Ini dibuktikan dengan adanya seringnya Tracy melakukan seks bersama pacarnya, dan pembicaraan dengan Evie sering mengarah pada hal-hal seksualitas.
Menurut Mussen, Conger, dan Kagan mengenai perkembangan kognitif remaja bahwa masa remaja adalah suatu periode kehidupan dimana kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya. Hal ini adalah karena selama periode remaja ini, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan, dan remaja mulai bisa menalar hal-hal yang ada. Menurut Carol dan David bahwa adanya reorganisasi pada lingkaran saraf prontal lobe yang berfungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan merumuskan perencanaan strategis atau kemampuan mengambil keputusan. Terbukti dengan perilaku Tracy, ia sudah bisa memikirkan hal-hal yang sebelumnya belum pernah ia lakukan, yaitu ia berani mengambil keputusan untuk mencuri dompet nenek tua untuk memenuhi hasrat berbelanjanya bersama teman-teman gank barunya, agar ia bisa diterima dalam gank tersebut.
Menurt teori perkembangan kognitif Piaget, anak tahap operational formal ini mulai mampu memecahkan masalah dengan membuat perencanaan kegiatan terlebih dahulu dan berusaha mengantisipasi berbagai macam informasi yang akan diperlukannya untuk memecahkan masalah terbut. Akan tetapi, walaupun Tracy mampu memecahkan masalah, dalam pemecahan masalahnya selalu timbul masalah baru.
Tracy selalu salah mengambil keputusan karena dipengaruhi oleh Evie, karena mereka masih dalam tahap remaja awal. Sedangkan, menurut Santrock, ia mengatakan bahwa dalam hal pengambilan keputusan, remaja yang lebih tua ternyata lebih kompeten dinadingkan remaja yang lebih muda, sekaligus lebih kompeten dibandingkan anak-anak. Dibandingkan dengan anak-anak, remaja yang lebih muda cenderung menghasilkan pilihan-pilihan, menguji situasi dari berbagai perspektif, mengantisipasi akibat dari keputusan-keputusan, dan mempertimbangkan kredibilitas sumber-sumber. Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan remaja yang lebih tua, remaja yang lebih muda memiliki kemampuan yang kurang dalam keterampilan pengambilan keputusan.
Dalam tahap perkembangan orientasi masa depan, Tracy kuranbg memahami, karena ia terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Menurut Nurmi, ia mengatakan bahwa skema kognitif berinteraksi dengan tiga tahap proses pembentukan orientasi masa depan, yaitu: (1) motivasi , (2) perencanaan, (3) evaluasi.
Pada masa remaja ini juga mengalami perkembangan penalaran moral dan agama, sedangkan Tracy kurang dalam hal ini. Id-nya yang terus menuntut sehingga superegonya kurang bermain.
Pada perkembangan identitas, menurut teori Seiffert dan Hoffnung, Tracy berumur 13 tahun, akan tetapi menurut teori seharusnya ia memasuki tahap practice yang untuk usia 14-15 tahun, kartena pada tahap practice Tracy telah pandai untuk membantah perrkataan orangtua. Menurut teori umur Tracy masih dalam tahap diferentation yaitu merasa bberbeda dari yang lainnya.
Menurut Erikson, Tracy mengalami tahap Identitas dan kebingungan peran (ego identity vs role confusion), karena ia ingin berubah seperti orang lain dan belum menemukan jati dirinya.
Berlatar belakang broken home menjadikan pribadi Tracy yang kurang membanggakan sosok orangtua. Setiap kali ia bermasalah atau bertengkar dengan ibunya maka ia selalu menyayat pergelangan tangannya, ini sudah termasuk dalam tindakan abnormal, karena ketika ia menyakiti diri sendiri maka ia merasakan kenikmatan atau ketenangan tiada tara. Apalagi ia terkena narkoba, yang kondisi psikisnya semakin labil karena pengaruh obat-obatan terlarang.
Memang ini tidak sepenuhnya Tracy disalahkan. Pola suh orangtua sangat berpengaruh dalam perkembangan si anak, terutama saat menginjak masa remaja.
Kebiasaan ibu yang suka merokok dan minum-minuman keras juga sangat mempengaruhi perkembangan anak. Cara mendidik anak yang keliru, misalnya sering mengancam anak, dan orangtua tidak kompak sehingga cerai, apalagi orangtua merasa selalu benar dan berbohong pada anak, maka ini menyumbangkan perilaku buruk pada anak.
Seharusnya, ada penataan ulang dalam lingkungan fisik, sosial, pendidikan, dialog antara anak dan orangtua, suasana psikologisnya juga dibenahi, agar tidak menjadi keluarga abnormal.


KESIMPULAN
            Masa remaja merupakan masa yang rentan, yang mana masa remaja merupakan jembatan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Baik tidaknya orang tersebut dilihat dari masa remaja. Jika pada masa remajanya ia baik, maka sebagian besar pada masa dewasa berpengaruh pada perilaku baik juga, begitupula sebaliknya.
            Diperlukan kerjasama pada orangtua untuk mendidik si anak. Cara dan metode mendidik anak haruslah sesuai dan demokratis. Di film tersebut si ibu mendidik anak demokratis, akan tetapi demokrasi disalahgunakan, sehingga si ibu terlalu mendemokratiskan si anak, sehingga pendidikan semula yang demokratis berbuah menjadi pendidikan yang terlalu menuruti si anak sehingga pada masa remaja ia lebih tidak terkontrol perilakunya, karena tidak ada sosok yang “ditakuti” atau disegani, ia hanya meneladani diri sendiri..

Daftar Referensi :
Ardani, Tristiadi Ardi dkk.2007.Psikologi Klinis.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Desmita.2006.Paikologi Perkembangan.Cetakan Kedua.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Kartono. Kartini.2007.Psikologi Anak.Cetakan Keenam.Bandung:Mandar Maju.
Santrock, .Psikologi Perkembangan
Shochib, Dr.Moh.1998.Pola Asuh Orang Tua: untuk Membantu Anak Mengembangkan
                                    Disiplin Diri.Jakarta:Rineka Cipta.
Sulaeman, Dr.Dadang.1995.Psikologi Remaja.Bandung:Mandar Maju.
www.trimanjuniarso.wordpress.com
www.ensiklopedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Butuh banget masukan dan komentar yg membangun, trims yaaa... :)