DEFINISI :
•
Gangguan yang bersifat fisik tapi tidak dapat
ditemukan sebab-sebab organik atau medisnya, namun faktor-faktor psikologis yang diduga kuat
sebagai pola penyebabnya.
•
Pada umumnya kelainan psikosomatis disebabkan
oleh aktivitas yang berlebih pada sistem simpatis atau sistem parasimpatis.
Efek
sistem simpatis yang biasa timbul:
1. Peningkatan frekuensi denyut
jantung,
2. Peningkatan tekanan arteri.
3. Konstipasi
4. Peningkatan
kecepatan metabolisme.
Efek sistem parasimpatis :
1. peningkatan
atau penurunan denyut jantung, spasme
esophageal,
2. peningkatan
peristaltik dari traktus gastrointestinal bagian atas,
3. peningkatan
kadar asam lambung sehingga dapat timbul ulkus peptikum,
4. sekresi
kelenjar kolon yang ekstrem
5. peristaltik
meningkat sehingga menyebabkan diare.
RESPON MENYERANG ATAU MENGHINDAR SISTEM SYARAF SIMPATIS
Keadaan emosi
|
V
Perangsangan hipotalamus
|
V
Sinyal diteruskan ke bawah melalui formasio retikularis dan
medulla spinalis
|
V
Lepasnya muatan-muatan
simpatis
|
V
Efek-efek simpatis terjadi.
|
V
Perangsangan syaraf simpatis yang menuju ke medulla adrenal
|
V
lepasnya epinefrin
dan norepinefrin
|
V
masuk sirkulasi darah
|
V
sampai di semua jaringan tubuh
|
V
timbul efek-efek
dari kedua hormon tersebut (peningkatan aktivitas jantung,
melebarnya pupil, konstriksi seluruh pembuluh darah, dll).
Efek psikosomatis yang disalurkan melalui hipofisis anterior :
Stres è
Hipotalamus
|
V
Hipofisis anterior
|
V
Korteks adrenal è
Pengeluaran hormon kortisol
|
V
Efek sekresi lambung
|
V
Asam lambung é
è Ulkus peptikum (sakit
maag)
POROS HIPOTALAMUS-PITUITARI-ADRENAL
•
Memegang peranan penting dalam beradaptasi thd stress
baik eksternal maupun internal
•
Ketika berespon thd ketakutan, marah maupun hal
yg tdk menyenangkan è
peningkatan aktivitas HPA
•
STRESSOR
•
KORTEKS DAN SISTEM LIMBIK
•
HIPOTALAMUS
•
HIPOFISIS
•
KORTEKS ADRENAL
•
KORTISOL (GLUKOKORTIKOID)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Butuh banget masukan dan komentar yg membangun, trims yaaa... :)